Senin, 28 Desember 2009

pembuatan paving block

1. PENDAHULUAN

Pada saat sekarang ini bahan bangunan banyak yang terbuat dari elemen dan unsur-unsur semen. Sebagai contoh paving block, batako, asbes semen dan lain sebagainya. Bahan bangunan yang terbuat dari unsur semen dapat dijumpai dibanyak tempat dan hampir semua elemen bangunan disekitar lingkungan kita. Didalam laporan pengamatan ini yang akan dibahas adalah tentang ” PEMBUATAN PAVING BLOCK” pada industri rumah tangga ” RIZKI BATAKO” yang berada di Jalan Pramuka Rt 08 Rw 01 Pudak Payung Kota Semarang . semoga laporan pengamatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semen adalah adukan 60 – 67% kapur, 25% silika, dan 3 – 8% alumina, yang kemudian diaduk bersama-sama dengan air ke dalam bentuk slurry, yang dipanaskan, dikeringkan, dikeraskan dan dibentuk menjadi tepung yang halus. Sedikit gipsum ditambahkan sebelum digiling untuk mengatur tingkat kehalusan.
Salah satu bahan bangunan yang berasal dari unsur semen adalah paving block.
Paving block dapat dipasang tanpa menggunakan semen. Hal ini membuatnya sebagai
alternatif yang murah dan mudah untuk penyerapan air dan tempat yang bebas lumpur. Dari segi keindahan, bangunan yang sederhana akan lebih indah dengan lantai dan tempat parkir yang bagus. Di pasaran dapat ditemukan berbagai bentuk, motif dan pola sesuai dengan selera konsumen.

2. PEMBAHASAN

o ALAT – ALAT YANG DIBUTUHKAN

Hal yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan alat – alat yang akan di butuhkan untuk memperlancar proses pembuatan paving block.

Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari :

1. Ember
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran perbandingan penggunaan semen dan pasir. Umumnya menggunakan ember plastik dengan volume 14 liter.

2. Ayakan pasir
Terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir digunakan untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas paving

Pembuatan bahan campuran atau adukan semen dan pasir dilakukan secara sederhana dengan menggunakan cangkul dan skop. Apabila pencampuran bahan dalam kapasitas besar dapat menggunakan mesin pencampur atau molen.


1) Alat cetakan atau pembuat paving manual terbuat dari besi plat setebal lebih kurang 0,5 cm dengan tinggi 6-8 meter. Bentuk cetakan beraneka macam disesuikan denga jenis paving yang akan dibuat. Bentuknya adalah persegi <10cx 20 x 6 cm>, bentuk hexagonal dengan diameter 17 cm dan 20 cm.
cetakan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar yang terbuat dari lempengan baja yang diberi motif dan dapat dilepas dan dapat diganti yang berfungsi untuk memberikan motif bagian atas paving. Bagian atas cetakan berfungsi untuk membentuk bagian dasar dan ketebalan paving serta juga berfungsi untuk tempat pegangan tangan saat pencetakan dilakukan.

2) Alat pemukul atau pemadatan campuran dalam cetakan . Aalat ini berfungsi untuk memadatkan campuran beton yang telah dituangkan ke dalam cetakan. Alat ini berbentuk besi plat sebesar 30 x 30 cm yang di beri pegangan dari kayu.

3) Alas sebagai tempat kerja pencetakan pavingterbuat dari coran semen berukuran 30 x 30 cm setinggi 10 cm diatas permukaan tanah.

4) Peralatan pembantu yang digunakan untuk memperlancar dalam prosese pembuatan paving block terdiri dari cangkul, sekop, sendok , semem, ember tataan paving, rak dan kendaraan sebagai alat angkut.

o ADUKAN

Untuk selanjutnya dibuat bahan – bahan yang telah disiapkan yang akan dibuat menjadi adukan atau adonan.

Langkah-langkah mengaduk dengan tangan yang benar:
 Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan
 Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna keduanya tercampur;
 Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah
 Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata
 Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata
 Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.








o PROSES PEMBUATAN PAVING BLOCK

Untuk selanjutnya adalah proses dari pembuatan paving block.

Tahap – tahap pembuata Paving blok :

1) Isi adukan ember

2) Buka penutup cetakan

3) Atur cetakan pada posisi pengisian

4) Tuang jumlah yang tepat adukan ke dalam cetakan (setiap kali menggunakan
jumlah adukan semen yang sama akan diperoleh paving blok yang sama, baik ketebalan, kekuatan, maupun kualitasnya)

5) Tutup cetakan

6) Atur pegangan pada posisi pemadatan. Jangan lupa menggunakan pengait

7) Angkat pegangan ke posisi awal kemudian buka pengunci kait

8) Buka penutup cetakan, tekan pegangan ke bawah hingga paving blok secara penuh keluar dari cetakan

9) Buka penutup cetakan

10) Lepaskan pegangan perlahan dan biarkan di lantai

11) Secara perlahan, angkat paving blok bersama-sama dengan plat logam keluar dari
cetakan, tempatkan tripleks di atas paving blok yang telah dicetak, secara perlahan putar 180 derajat

12) Secara perlahan tempatkan produk di tempat penyimpanan yang teduh (tanpa sinar matahari langsung), dan biarkan selama 1 hari (setelah 1 hari perlu dilakukan perawatan selama lebih kurang seminggu  langkah-langkahnya lihat penjelasan di bawah)

13) Bersihkan cetakan (termasuk plat logam) dari sisa cetakan dan debu. Kadang-kadang cetakan perlu diberi minyak

14) Tempatkan plat logam ke dalam tempat asalnya di dalam cetakan




15) Atur kembali cetakan pada posisi pengisian dan ulangi langkah 3-12 untuk membuat
paving blok berikutnya.

 Ketika selesai bekerja, tutup cetakan dengan plastik kering atau sejenisnya, dan simpan
peralatan dan bahan di tempat yang aman dan kering

Industri kecil ini menghasilkan paving block 300 biji perhari.



3. PENUTUP

Demikianlah laporan pengamatan yang telah kami buat. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf . Semoga laporan pengamatan ini bermanfaat bagi kita semua dengan mengetahui tata cara dan proses pembuatan paving block.

Selasa, 22 Desember 2009

a new comer comes to college

saya sekarang berada pada fase dimana saya menjadi mahasiswa. sudah hampir 4 bulan saya kuliah disalah satu perguruan tinggi negeri di semarang. sekarang saya sudah bisa beradaptasi. Namun adaptasi saya lama sekali.

yah hampir 3 bulan.

inilah perasaan saya ketika saya belum betah.


Apa yang kamu bayangin kalo kamu sedang bingung karena tak mampu melupakan teman – teman lamamu. Namun bukankah teman memang tidaak bopleh dilupakan. Yah mau tidak mau harus adaptasi dilingkunganbaru. But, apa sih yang dibicaraakan? Ketika seseorang telah lulus dari suatu institusi dan akan melanjutkan jenjang yang lebih tinggi. Sebenarnya ini adalah masalah yang sebenarnya “ sepele” namun tidak semudah itu yang dibayangkan. Kamu akan kehilangan memori yang telah kamu ukir bersama teman – teman mu dari institusi sebelumnya. Bukankah kita sebagai manusia seharusnya tetap melanjutkan hidup kita apapun yang terjadi, benar bukan?. Rintangan, halangan sampai godaan yang menerpa dan menerjang kita adalah sebuah tantangan untuk membuat “ terobosan – terobosan “ dalam hidup kita. Yah memang sulit tapi apakah kita akan terpaku dengan hidup kita? Tidak kan? Sebaik – baiknya orang adalah orang yang mengambil pelajaran dari masa lampaunya , menjalani masa sekarang dan merencanakan masa yang akan datang. Bukan melupakan masa lampau namun mengmbil pelajaran berharga yang pernah kita dapatkan. Jangan sekali – kali kita terpuruk dengan keadaan yang kitaa pikir tak ada jalan keluarnya. Seseorang harus bangkit dari keterpurukan. Bagaimana caranya? Hal yang sulit dijawab. Keetika seseorang harus menjelaskan tanpa cara teoritis namun dengan cara teknis. Membangun sebuah hubungan sebuah tindakan yang baik untuk memulai sebuah “ kehidupan “ baru, ketika kita baru mengenal orang – orang baru dan tempat yang baru pula. Ketika kita merasa kita adalah “ mahluk dai planet lain” namun kita tidak boleh berpikir semacam itu. Hanya orang konvesional yang berpikir seperti itu. Bukankah kita adalah mahluk sosial dan mahluk modern yang pernah ada di bumi ini. Berpikir maju, kritis dan nyata adalah cara pandang yang seharusnya kita terapkan dalam hidup kita dan tidak hanya melihat dari sisi lampau saja.