Kamis, 05 April 2012

cermati sekelilingmu

Kehadiran mahasiswa sebagai agent of change sudah menjadi trade mark bagi seluruh lapisan mahasiswa yang aktif ataupun pasif. Hal itu lazim dikatakan karena mahasiswa mempunyai pengaruh dan dampak yang begitu besar bagi negara. Banyak mahasiswa yang berlomba-lomba menghidupkan nafas jati diri mahasiswa yang mudah berontak dengan berbagai macam isu yang berkembang. Tak sedikit tindakan yang terkadang mereka sebut dengan “pergerakan” itu menjadi senjata. Pergerakan akan hidup kekal abadi seiring dengan semangat yang selalu tersulut dan tak pernah padam oleh masa dan usia. Ketika melihat banyak mahasiswa berbagai jurusan yang berparlente dengan jas almamater, berkacak pinggang, menyudutkan pemerintah, hanya berucap tak berbekas dan tak berbuat apa-apa, saya selalu berpikir inikah pergerakan yang hanya mampu menembus kampus. Bukan isu-isu nasional yang menggelitik kita seiring dengan jaman yang telah berubah dan semakin gila. Lupakah dengan kemiskinan kita yang tak kunjung pergi, gerakan separatis para teroris, gerakan pelepasaan dari NKRI, kebobrokan moral para pejabat tengik dan berbagai masalah yang membelit negara ini. Sebenarnya semangat sepatutnya tercipta dengan sendirinya dengan kemajuan pola pikir kita.
Banyak mahasiswa yang keberadannya hanya terforsir dengan kuliah dan tugas. Terkadang mahasiswa yang biasa alias bukan mahasiswa aktif hanya melihat dengan sinis dan berpikir “tak penting” ketika segerombolan mahasiswa, hilir mudik sibuk dengan kegiatan kemahasiswaan non-akedemik.
Semangat demonstrasi dan perjuangan pergerakan mahasiswa tak sekedar menjunjung nama Soe Hok Gie setinggi-tingginya sebagai ikon pemberontakan mahasiswa pada zamannya. Bukan juga mengobarkan semangat perjuangan semu yang hanya sekedaar keluar dari bibir saja. Mari kita gunakan fungsi dari mahasiswa sebagai penggerak perubahan bagi masyarakat yang tidak hanya berparlente dengan jas almamater. Bukan hanya sekedar sok politis dan menggertak pemerintah. Masih banyak hal berguna yang perlu dilakukan. Walaupun demo merupakan salah satu cara menyampaikan pendapat namun saya pikir lebih baik mahasiswa tidak hanya berdemo saja tapi lihatlah lingkungan sekitar, orang-orang yang berada di lingkungan yang sangat perlu bantuan kita. Para anak kecil yang tak mampu sekolah, lansia yang tak punya kehidupan layak dan perhatian. Bantulah mereka sehingga keberadaan kita didunia bermanfaat bagi orang lain, bukan bagi diri kita sendiri. Sebagai makhluk sosial kita tidak hanya melulu memikirkan masalah pribadi, bukan hanya mementingkan sekolah ataupun pekerjaan nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar